Sabtu, 23 April 2016

Pengaruh teman dalam membentuk kepribadian yang mengantarkan sukses atau tidaknya hidup seseorang

Hidup di dunia ini tidak lah lepas dari pilihan - pilihan yang ada di depan mata. Tentunya setiap orang ingin sukses dalam mencapai tujuan hidupnya .Kita harus  memilih untuk menetapkan suatu tujuan ,Kita tak akan bisa mencapai suatu tujuan ketika kita sendiri tak punya tujuan . Begitu banyak orang yang hidup tapi tak tahu apa hakikat mereka hidup , tujuan hidup apalagi. Hidup hanya seakan melewati fase dari lahir sampai di akhir fase yakni kematian .seakan hanya seperti itu . Sudahkah anda menetapkan tujuan hidup anda ? Tujuan hidup seperti pegangan kita agar tak mudah terombang - ambing oleh keadaan . Banyak kita temui orang - orang yang hidup tanpa memiliki tujuan yang jelas sehingga hanya terpengaruh dengan pergaulan di lingkungannya..Pengaruh teman dalam membentuk karakater seseorang yang sangat besar  dalam  menentukan sukses dan tidaknya hidup seseorang sebagaimana di gambarkan oleh Rasulullah dalam sabdanya beliau:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Sebagai makhluk sosial kita memang tidak bisa hidup sendiri , kita butuh orang lain untuk berbagi .Seperti halnya dalam mewujudkan tujuan .kita butuh seseorang yang bisa mengantarkan pada tujuan itu .Bila selama ini kita sulit untuk sampai pada tujuan itu bisa jadi pergaulan kita yang salah . Sedikit memberi gambaran dahulu Kyai saya ,( kyai  : sebutan bagi seorang guru yang mengasuh sebuah pesantren ) , di masa muda sewaktu menuntut ilmu agama di pondok pesantren beliau sangat totalitas di pesantren apa yang di katakan kyai nya selalu ia jalankan dengan ikhlas.sampai akhirnya bisa mengantarkan beliau sekarang ini menjadi seorang kyai sekaligus dosen di salah satu perguruan tinggi islam di Indonesai.

Silahakan berkomentar tanpa ada unsur SARA , kritik dan saran anda sangat membantu saya untuk lebih baik